الحَمْدُ للهِ العَلِيِّ الأَرْفَقِ * وَجَامِعِ الأَشْيَاءِ وَ المُفَرِّقِ
Segala puji bagi Allah yang Maha Tinggi dan Maha Lembut .. Pengumpul dan Pemisah segala sesuatu
ذِي النِِّعَمِ الوَاسِعَةِ الغَزِيْرَةْ * وَالحِكَمِ البَاهِرَةِ الكَثِيْرَةْ
pemilik nikmat yang luas lagi melimpah serta hikmah yang bersinar lagi banyak
ثُمَّ الصَّلاَةُ مَعْ سَلاَمٍ دَائِمِ * عَلَى الرَّسُوْلِ القُرَشِيِّ الخَاتَمِ
kemudian semoga shalawat serta salam senantiasa atas Rasul penutup dari suku Quraisy
وَاَلِهِ وَصَحْبِهِ الأَبْرَارِ * الحَائِزِيْ مَرَاتِبِ الفَخَارِ
atas keluarganya, sahabatnya yang baik yang mencapai tingkatan membanggakan
اِعْلَمْ هُدِيْتَ أَنَّ أَفْضَلَ الْمِنَنْ * عِلْمٌ يُزِيْلُ الشَّكَّ عَنْكَ وَ الدَّرَنْ
ketahuilah-semoga kamu diberi petunjuk-bahwa sebaik-baik anugerah adalah lmu yang menghilangkan keraguan dan keburukan
وَيَكْشِفُ الْحَقَّ لِذِيْ الْقُلُوْبِ * وَيُوْصِلُ الْعَبْدَ إِلَى الْمَطْلُوْبِ
serta menyingkap kebenaran bagi pemilik hati dan mengantarkan hamba kepada yang dicari
فَاحْرِصْ عَلَى فَهْمِكَ لِْلْقَوَاعِدِ * جَامِعَةِ الْمَسَائِلِ الشَّوَارِدِ
Maka bersemangatlah dalam mempelajari kaidah-kaidah (fiqh),
yang dapat mengumpulkan banyak masalah yg tidak menyatu
فَتَرْتَقِيْ فِي الْعِلْمِ خَيْرَ مُرْتَقَا * وَتَقْتَفِيْ سُبْلَ الَّذِيْ قَدْ وُفِقَا
Pelajarilah ilmu secara bertahap.. dan ikutilah jalan orang yang benar
وَهَذِهِ قَوَاعِدٌ نَظَمْتُهَا * مِنْ كُتْبِ أَهْلِ الْعِلْمِ قَدْ حَصَلْتُهَا
ini adalah kaidah-kaidah yang aku susun dari kitab-kitab ahli ilmu
جَزَاهُمُ الْمَوْلَى عَظِيْمَ الاَجْرِ * وَالْعَفْوَ مَعْ غُفْرَانِهِ وَالْبِرِّ
Semoga Allah membalas mereka dengan pahala yang besar serta ampunan dan kebaikan Nya
النِّيَّة شَرْطٌ لِسَائِرِ الْعَمَلْ * بِهَا الصَّلاَحُ وَالفَسَادُ لِلْعَمَلْ
Niat adalah syarat bagi semua amal.. Niat lah penentu baik dan rusak nya amal
الدِّيْنُ مَبْنِيٌّ عَلَى الْمَصَالِحِ * فِيْ جَلْبِهَا وَالدَّرْءِ لِلْقَبَائِحِ
Agama ini dibangun atas pengambilan maslahah dan penolakan mafsadah
فَإِنْ تَزَاحَمْ عَدَدُ الْمَصَالِحِ * يُقَدَّمُ الأَعْلَى مِنَ الْمَصَالِحِ
Apabila beberapa maslahat berbenturan, maka didahulukan yang paling utama maslahatnya
وَضِدُّهُ تَزَاحُمُ الْمَفَاسِدِ * مُرْتَكَبُ الأَدْنَى مِنَ الْمَفَاسِدِ
Sebaliknya, Jika beberapa mafsadah bebenturan maka ambillah yang paling kecil kerusakannya
وَمِنْ قَوَاعِدِ الشَّرِيْعَةِ التَّيْسِيْرُ * فِيْ كُلِّ أَمْرٍ نَابَهُ تَعْسِيْرُ
Diantara kaidah syara’ kita adalah “memudahkan” pada setiap perkara yang terlihat sulit
وَلَيْسَ وَاجِبٌ بِلاَ اقْتِدَارِ * وَلاَ مُحَرَّمٌ مَعَ اضْطِرَارِ
Bukan lah suatu kewajiban jika tiada kemampuan dan tidak ada yang diharamkan saat darurat
وَكُلُّ مَحْظُوْرٍ مَعَ الضَّرُوْرَةْ * بِقَدْرِ مَا تَحْتَاجُهُ الضَّرُوْرَةْ
Setiap yang dilarang saat keadaan darurat (diperbolehkan) sekedar memenuhi kebutuhan daruratnya saja
وَتَرْجِعُ الأَحْكَامُ لِلْيَقِيْنِ * فَلاَ يُزِيْلُ الشَّكُّ لِلْيَقِيْنِ
Hukum itu dikembalikan pada keyakinan maka keraguan tidak dapat menghilangkan keyakinan
وَالأَصْلُ فِيْ مِيَاهِنَا الطَّهَارَةْ * وَالأَرْضِ وَالثِّيَابِ وَالحِجَارَةْ
Hukum asal air, tanah, pakaian, dan batu adalah suci
وَالأَصْلُ فِيْ الأَبْضَاعِ و اللُّحُوْمِ * وَالنَّفْسِ وَالأَمْوَالِ لِلْمَعْصُوْمِ
Hukum asal jima’, daging, jiwa, dan harta bagi seorang muslim itu:
تَحْرِيْمُهَا حَتَّى يَجِيْئَ الْحِلُّ * فَافْهَمْ هَدَاكَ اللّهُ مَا يُمَلُّ
Hukumnya haram sampai datang yang menghalalkannya.. Maka pahamilah.. Semoga Allah memberimu petunjuk pada apa yang diharapkan..
وَالأَصْلُ فِي عَادَتِنَا الإِبَاحَةْ * حَتَّى يَجِيْئَ صَارِفُ الإِبَاحَةْ
Hukum asal adat istiadat adalah mubah sampai datang dalil yang merubah hukum mubahnya
وَلَيْسَ مَشْرُوْعًا مِنَ الأُمُوْرِ * غَيْرَ الَّذِيْ فِيْ شَرْعِنَا مَذْكُوْرِ
Setiap perkara yang dalam syariat tidak disebutkan maka tidak disyariatkan
وَسَائِلُ الأُمُوْرِ كَالْمَقَاصِدِ * واحْكُمْ بِهَذَا الْحُكْمِ للزَّوَائِدِ
Hukum wasilah / jalan menuju sesuatu itu seperti hukum tujuannya.. Ambillah hukum ini untuk tambahan..
وَالخَطَأْ وَالإِكْرَاهُ وَالنِّسْيَانُ * أَسْقَطَهُ مَعْبُوْدُنَا الرّحْمنُ
Salah, terpaksa, dan lupa itu dimaafkan oleh rabb yang kita sembah, Ar Rahman
لَكِنْ مَعَ الإِتْلاَفِ يَثْبُتُ الْبَدَلْ * وَيَنْتَفِي التَّأْثِيْمُ عَنْهُ وَالزَّلَلْ
akan tetapi jika disertai pelanggaran (hak manusia), ia wajib menggantinya dan berguguran lah dosa dan kesalahan
وَمِنْ مَسَائِلِ الأَحْكَامِ فِي التَّبَعْ * يَثْبُتُ لاَ إِذَا اسْتَقَلَّ فَوَقَعْ
Diantara hukum hukum fiqih adalah taba’
[1], ia bisa tetap hukumnya (jika diikutkan dengan yang lain), meski hal itu tidak bisa ditetapkan bila berdiri sendiri
وَالْعُرْفُ مَعْمُوْلٌ بِهِ إِذَا وَرَدْ * حُكْمٌ مِنَ الشََّرْعِ الشَّرِيْفِ لَمْ يُحَدّْ
Urf (kebiasaan setempat) itu (boleh) dipergunakan jika terdapat hukum syariat yang tidak dibatasi
مُعَاجِلُ الْمَحْظُوْرِ قَبْلَ آنِهِ * قَدْ بَاءَ بِالْخُسْرَانِ مَعْ حِرْمَانِهِ
Orang yang menyegerakan hal yang dilarang sebelum waktunya itu sungguh memperoleh kerugian serta keharamannya
وَإِنْ أَتَى التَّحْرِيْمُ فِيْ نَفْسِ الْعَمَلْ *أَوْ شَرْطِهِ فَذُوْ فَسَادٍ وَخَلَلْ
Jika datang pengharaman (syariat) pada suatu amal atau pada syarat nya maka amal itu (pada hakikatnya) rusak dan tercela
وَمُتْلِفُ مُؤْذِيْهِ لَيْسَ يَضْمَنُ * بَعْدَ الدِّفَاعِ بِالَّتِيْ هِيَ أحْسَنُ
Orang yang merusak sesuatu yg mengganggunya, tidaklah menanggung akibatnya,
jika ia telah berusaha menolaknya dengan cara yg lebih bijaksana.
وَأَلْ تُفِيْدُ كُلَّ فِي الْعُمُوْمِ * فِي الْجَمْعِ وَالأِفْرَادِ كَالْعَلِيْمِ
dan “Al” pada jamak dan mufrad itu memberi faidah keumuman pada segala hal
وَالنَّكِرَاتُ فِيْ سِيَاقِ النَّفْيِ * تُعْطِي الْعُمُوْمَ أَوْ سِيَاقِ النَّهْيِ
Dan juga nakirah pada kalimat peniadaan dan larangan memberikan makna umum
كَذَاكَ مَنْ وَمَا تُفِيْدَانِ مَعَا * كُلَّ الْعُمُوْمِ يَا أُخَيَّ فَاسْمَعَا
Begitupula kata “مَنْ (siapa)” dan “ مَا(apa)”, keduanya memberikan makna umum wahai saudaraku.. maka dengarkanlah..
وَمِثْلُهُ المُفْرَدُ إِذْ يُضَافُ * فَافْهَمْ هُدِيْتَ الرُّشْدَ مَا يُضَافُ
dan contoh lainnya, kata mufrad jika diidhafahkan.. maka pahamilah semoga kamu diberi petunjuk
وَلاَ يَتِمُّ الْحُكْمُ حَتَّى تَجْتَمِعْ * كُلُّ الشُّرُوْطِ وَالْمَوَانِعْ تَرْتَفِعْ
Tidak sempurna suatu hukum sampai terpenuhi semua syarat nya dan hilang semua mawani’ (pencegah) nya
وَمَنْ أَتَى بِمَا عَلَيْهِ مِنْ عَمَلْ * قَدْ اسْتَحَقَّ مَا لَهُ عَلَى الْعَمَلْ
Orang yang memenuhi syarat dari suatu amal, maka ia berhak mendapatkan balasan (pahala) nya
وَكُلُّ حُكْمٍ دَائِِرٌ مَعْ عِلَّتِهْ * وَهِيَ الَّتِي قَدْ أَوْجَبَتْ لِشِرْعَتِهْ
Setiap hukum itu terkait dengan ‘illat yaitu sesuatu yang mewajibkan syariat suatu hukum
وَكُلُّ شَرْطٍ لاَزِمٌ لِلْعَاقِدِ * في الْبَيْعِ وَالنِّكَاحِ وَالْمَقَاصِدِ
Setiap syarat yang diajukan oleh pembuat akad dalam jual-beli, pernikahan, dan tujuan lain itu wajib (dipenuhi)
إِلاَّ شُرُوْطًا حَلَّلَتْ مُحَرَّمَا * أَوْ عَكْسَهُ فَبَاطِلاَتٌ فَاعْلَمَا
Kecuali syarat-syarat yang menghalalkan apa yang haram dan kebalikan nya maka ketahuilah bahwa ini syarat yang bathil
تُسْتَعْمَلُ الْقُرْعَةُ عِنْدَ الْمُبْهَمِ * مِنَ الْحُقُوْقِ أَوْ لَدَى التَّزَاحُمِ
Undian itu (boleh) digunakan ketika ada hak-hak yang samar atau banyaknya orang
وَإِنْ تَسَاوَى الْعَمَلاَنِ اجْتَمَعَا * وَفِعْلُ إِحْدَاهُمَا فَاسْتَمِعَا
Jika ada dua amal sejenis yang berkumpul maka cukup sekali dilakukan.. perhatikanlah..
وَكُلُّ مَشْغُوْلٍ فَلاَ يُشَغَّلُ * مِثَالُهُ الْمَرْهُوْنُ وَالْمُسَبَّلُ
Setiap hal yang sedang dalam proses tidak boleh diproses contohnya benda yang digadai atau diwakafkan
وَمَنْ يُؤَدِّ عَنْ أَخِيْهِ وَاجِبَا * لَهُ الرُّجُوْعُ إِنْ نَوَى يُطَالِبَا
Orang yang memiliki kewajiban (hutang) dari saudaranya, maka ia wajib mengembalikkannya jika saudaranya berniat memintanya
وَالْوَازِعُ الطَّبْعِيّ عَنِ الْعِصْيَانِ * كَالْوَازِعِ الشَّرْعِيّ بِلاَ نُكْرَانِ
Tidak ada yg mengingkari, bahwa dorongan tabiat untuk meninggalkan maksiat
Itu seperti dorongan syariat untuk meninggalkannya
وَالْحَمْدُ لِلّه عَلَى التَّمَامِ * في الْبَدْءِ وَالْخِتَامِ وَالدَّوَامِ
Segala puji bagi Allah di permulaan dan di penutupan serta setiap saat..
ثُمَّ الصَّلاَةُ مَعْ سَلاَمٍ شَائِعِ * عَلَى النَّبِيّ وَصَحْبِهِ والتَّابِعِ
Kemudian shalawat serta salam semoga tercurah atas Nabi, Sahabat, dan Tabi’in
[1] taba’: sesuatu yg ada karena mengikuti keberadaan hal lain, bukan sesuatu yg berdiri sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar