Pages

..........................................................................

الـَهـِىْ عـَبْـدُكَ الـْعـَاصـِىْ اتـَاك * مُـقـِرًابِالْـدُنـُوبِ وَقـَدْ دَعـَاكَ

فـَإِنْ تـَـغـْفـِرْفـَأنـْتَ لِـذَاكَ أهْلُ * وَإنْ تَطْرُدْفَمَنْ يَرْحَمْ سِوَاكَا

.............................. DUNIA ..................................

يا جاطب الدنيـا الدنيئة انها ﴿﴾ شرك الردى وفرارة الأكدر

دارمتى أضحكت في يومها﴿﴾ ابكت غدا بعدا لها من دار

Wahai pelamar dunia, ..........................

Sungguh dunia adalah jerat kerusakan dan tempat yang kotor

Dunia adalah rumah, ............................

Ketika hari ini membuat bahagia, esok kan buatmu sengsara

Maka janganlah menganggapnya sebagai rumah.

لا يغــرنــك ثــياب نقــيت ﴿﴾ فهي بالصا بون والمأء نظيفة

تشبه البيــضة لما أفسدت ﴿﴾ قشرهاابيض والباطن جيفـة

Janganlah terbujuk dengan keindahan pakaian,

Karena ia bisa bersih dengan sabun dan air.....

Sama halnya dengan telor yang busuk,

Kulitnya kelihatan bersih tapi isinya busuk.

انـــمـا الـــــدنـيا كــبـيـت﴿﴾ نـسـجـه من عـنـكبوت

هي الدنيا اقل من القلـيــل ﴿﴾ وعـاشقها اذل من الذلـيـل

تصم بسحرهاقوماوتعمى ﴿﴾ فهم متحيّرون بلا دلـيــل

Dunia bagaikan rumah yang rapuh,

Yang terbuat dari tenunan laba-laba.

Itulah dunia, hanya merupakan bagian terkecil dari yang lain

Orang yang terlena dengan dunia akan akan sangat terhina.

Dengan tipuannya dunia membutakan mata seseorang,

Dan mereka akan mnjadi orang yang bungung tanpaarah tujuan

==================================================================================================

ذَنـُوْت وَقـَدْ حِلـْنـَاكَ كـَالـْبَدْرِ أجـْمـَلاً # فـَضـَلُّ فـُؤَاديْ فِيْ هَوَاك مـُظـَلْ

Saat kau di dekatku dirimu bagaikan bulan purnama bahkan lebih sempurna, Di saat itu hati gundah gulana, pikiran terbang melayang tak tentu arah.

أصَـابَتْ بـِسَـهْمـَيْـهَا جـَوَارِحَـنـَا فـَدَا # رُكـُوْنِيْ بـِهِمـَّةٍ كـَوَقـْعِـيْهـِمَاسَوَى

Tatap matamu bagai busur panah, yang menancap dijantung hatiku,

Maka datanglah padaku dengan niat tulus seperi halnya busur panah tersebut

Minggu, 16 Oktober 2011

KALAM

الْكَلاَمُ وَمَا يَتَألَّفُ مِنْهُ

Bab Kalam dan Sesuatu yang Kalam tersusun darinya

كَلاَمُــنَا لَفْــظٌ مُفِيْدٌ كَاسْــتَقِمْ ¤ وَاسْمٌ وَفِعْلٌ ثُمَّ حَرْفٌ الْكَلِمْ

Kalam (menurut) kami (Ulama Nahwu) adalah lafadz yang memberi pengertian. Seperti lafadz “Istaqim!”. Isim, Fi’il dan Huruf adalah (tiga personil) dinamakan Kalim

وَاحِدُهُ كَلِمَةٌ وَالْقَوْلُ عَمْ ¤ وَكَلْمَةٌ بِهَا كَلاَمٌ قَدْ يُؤمْ

Tiap satu dari (personil Kalim) dinamakan Kalimat. Adapun Qaul adalah umum. Dan dengan menyebut Kalimat terkadang dimaksudkan adalah Kalam

KALAM

Definisi Kalam menurut Istilah Ulama Nahwu adalah Sebutan untuk Lafadz yang memberi pengertian satu faedah yaitu baiknya diam. Sehingga yang berkata dan yang mendengar mengerti tanpa timbul keiskalan.
  • Lafadz adalah nama jenis yang mencakup Kalam, Kalim, atau Kalimat, termasuk yang Muhmal (tidak biasa dipakai) ataupun yang Musta’mal (biasa dipakai) contoh perkataan Muhmal: دَيْزٌ Daizun, tidak mempunyai arti. Contoh perkataan Musta’mal عَمْرٌو ‘Amrun, ‘Amr nama orang.
  • Mufid (yang memberi pengertian) untuk mengeluarkan Lafdz yang Muhmal, atau hanya satu Kalimat, atau Kalim yang tersusun dari tiga kalimat atau lebih tapi tidak memberi pengertian faedah baiknya diam, seperti Lafadz: اِنْ قَامَ زَيْدٌ Apabila Zaid berdiri.
Susunan Kalam pada dasarnya Cuma ada dua: 1. ISIM + ISIM, 2. FI’IL + ISIM. Contoh pertama: زيد قائم Zaid orang yg berdiri. Contoh kedua قام زيد Zaid telah berdiri. Sebagaimana contoh Kalam yang disebutkan oleh Mushannif pada baris baitnya, yaitu lafadz استقم ISTAQIM! Artinya: berdirilah! Pada lafadz ini terdiri dari Fiil ‘Amar dan Isim Fa’il berupa Dhomir Mustatir (kata ganti yang disimpan) FI’IL + ISIM takdirnya adalah استقم أنت ISTAQIM ANTA, artinya: berdirilah kamu! maka contoh ini memenuhi criteria untuk disebut Kalam yaitu lafadz yang memberi pengertian suatu faidah. Sepertinya Mushannif mendefinisikan kalam pada bait syairnya sebagai berikut: Kalam adalah Lafadz yang memberi pengertian suatu faidah seperti faidahnya lafadz استقم

KALIM

Adalah nama jenis yang setiap satu bagiannya disebut kalimat, yaitu: Isim, Fi’il dan Huruf. Jika Kalimat itu menunjukkan suatu arti pada dirinya sendiri tanpa terikat waktu, maka Kalimat tsb dinamakan KALIMAT ISIM. Jika Kalimat itu menunjukkan suatu arti pada dirinya sendiri dengan menyertai waktu, maka Kalimat tsb dinamakan KALIMAT FIIL. Jika Kalimat itu tidak menunjukkan suatu arti pada dirinya sendiri, melainkan kepada yang lainnya, maka Kalimat tsb dinamakan KALIMAT HURUF. Walhasil Kalim dalam Ilmu Nahwu adalah susunan dari tiga kalimat tsb atau lebih, baik berfaidah ataupun tidak misal: إن قام زيد jika Zaid telah berdiri.

KALIMAT

Adalah lafadz yang mempunyai satu makna tunggal yang biasa dipakai. Keluar dari definisi Kalimat adalah lafadz yang tidak biasa dipakai semisal دَيْزٌ Daizun. Juga keluar dari definisi Kalimat yaitu lafadz yang biasa dipakai tapi tidak menunjukkan satu makna, semisal Kalam.

QAUL

Adalah mengumumi semua, maksudnya termasuk Qaul adalah Kalam, Kalim juga Kalimat. Ada sebagian ulama berpendapat bahwa asal mula pemakaian Qaul untuk Lafadz yang mufrad (tunggal).
Selanjutnya Mushannif menerangkan bahwa menyebut Kalimat terkadang yang dimaksudkan adalah kalam. Seperti lafadz لا إله إلا الله Orang Arab menyebut Kalimat Ikhlash atau Kalimat Tahlil.
Sebutan Kalam dan Kalim, terkadang keduanya singkron saling mencocoki satu sama lain, dan terkadang tidak. Contoh yang mencocoki keduanya: قد قام زيد Zaid benar-benar telah berdiri. contoh tersebut dinamakan Kalam karena memberi pengertian, mempunyai faidah baiknya diam. Dan juga dinamakan Kalim karena tersusun dari ketiga personil Kalimat. Contoh hanya disebut Kalim: إن قام زيد Apabila Zaid berdiri. Dan contoh hanya disebut Kalam: زيد قائم Zaid orang yang berdiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar